Saturday, September 14, 2013

Jadi Biarkanlah

Lama tak bersua.

Ketika ketikan kata tak dapat lagi menjangkau tempat dimana kau berada.
Aku yang terlarang.
Aku yang tak pantas.

Pernah dengar cerita tentang pria berbaju merah?
Pria yang kutemukan saat berjalan.
Pria yang kuanggap bertemu di saat tak terduga di peron tempat ku pulang.
Kusadari pria itu bukanlah pria berbaju merah yang sebenarnya.

Jauh sebelum bertemu dia. Aku telah memiliki pria berbaju merah. Dia dirimu.
Hal nyata dan aku tertawa saat menyadarinya.
Tepat saat kau pergi. Tepat saat kau lelah.
Tepat hari ini saat ku kehilanganmu.

Aku itu aneh.
Kamu yang setia namun tak terlihat.
Kamu yang menunggu dan terdiam.

Kamu itu aneh.
Aku yang mencari namun buta arah.
Aku yang menangis namun tertawa.

Kita itu aneh.
Kita yang bersama namun tak ditakdirkan selamanya.
Kita yang jatuh cinta dan tak bisa saling menyentuh.

Mungkin Tuhan juga sudah sebal.
Manusia suka mencari pembenaran atas kesalahan mereka. Salah takdir, bukan nasib atau tidak jodoh.

Aku tak berani bertanya kenapa bukan kita.
Aku takut akan jawaban yang kemudian datang.

Jadi biarkan aku berpura-pura kuat akan kehilanganmu.
Jadi biarkan aku terlihat tegar tanpa rengkuhanmu.
Jadi biarkanlah aku memaksa tersenyum untukmu.
Biarkanlah aku.