Thursday, December 19, 2013

Carnellin's 12 Days Christmas Giveaway with Singlelogic

Wuihhh, ga nyangka bentar lagi bakalan tutup tahun 2013,
sepertinya banyak sekali cerita dan perubahan yang ditemui selama 2013,,

Keseruannya adalah aku nemu blog yang berisikan tips trick dan product review yang asik banget buat dijadiin bahan referensi terutama masalah kecantikan dari rambut sampe ujung jari kaki punya si Kakak Carnellin inih http://whileyouonearth.blogspot.com/

Saturday, September 14, 2013

Jadi Biarkanlah

Lama tak bersua.

Ketika ketikan kata tak dapat lagi menjangkau tempat dimana kau berada.
Aku yang terlarang.
Aku yang tak pantas.

Pernah dengar cerita tentang pria berbaju merah?
Pria yang kutemukan saat berjalan.
Pria yang kuanggap bertemu di saat tak terduga di peron tempat ku pulang.
Kusadari pria itu bukanlah pria berbaju merah yang sebenarnya.

Jauh sebelum bertemu dia. Aku telah memiliki pria berbaju merah. Dia dirimu.
Hal nyata dan aku tertawa saat menyadarinya.
Tepat saat kau pergi. Tepat saat kau lelah.
Tepat hari ini saat ku kehilanganmu.

Aku itu aneh.
Kamu yang setia namun tak terlihat.
Kamu yang menunggu dan terdiam.

Kamu itu aneh.
Aku yang mencari namun buta arah.
Aku yang menangis namun tertawa.

Kita itu aneh.
Kita yang bersama namun tak ditakdirkan selamanya.
Kita yang jatuh cinta dan tak bisa saling menyentuh.

Mungkin Tuhan juga sudah sebal.
Manusia suka mencari pembenaran atas kesalahan mereka. Salah takdir, bukan nasib atau tidak jodoh.

Aku tak berani bertanya kenapa bukan kita.
Aku takut akan jawaban yang kemudian datang.

Jadi biarkan aku berpura-pura kuat akan kehilanganmu.
Jadi biarkan aku terlihat tegar tanpa rengkuhanmu.
Jadi biarkanlah aku memaksa tersenyum untukmu.
Biarkanlah aku.

Tuesday, July 16, 2013

Bergegaslah


Jika kenyataan adalah kebenaran
Jika kesedihan hanyalah jalinan rasa senang yang terlalu kuat
Orang yang paling kasihan adalah mereka yang tak bisa menikmati kesendirian dalam keramaian



Setidaknya hari ini aku belum mati.
Kamu mulai menghitung berapa banyak kata yang terkirim.
Begitu tiap harinya, penambahan jarak bagiku.


Kamu yang selalu teriak dalam hati
Masih merasa jika aku yang selalu membuatmu kehabisan nafas?
Ketika panggilan "Sayang" tak lagi mesra
Rasa rindu ini begitu besar, namun akan terkikis oleh waktu.
Bergegaslah kau kemari, tambal bolongan itu.



Monday, July 15, 2013

Aku Yang Rindu

Aku kembali.
Seperti bumi yang bulat, jika kita kelilingi maka akan sampai di tempat kita memulai perjalanan.
bagiku bumi adalah kamu
Aku yang pergi entah kemana, berkeliling dan bergerak namun kembali ke kamu.
ke Tempatmu.

Semesta yang menertawakan aku.
Aku yang berjanji untuk tidak kabur lagi,
Aku yang berjanji menjalani,
Namun......

Kamu.......

Tidak.......

Ketika hanya hati ku bicara, tanpa ada suara dari sebaliknya.
Ketika hanya bibirku yang tersenyum, tanpa ada tawa dari sebaliknya.
Kamu yang menerima tanpa rasa, hanya hasrat yang membara.
Kenapa aku?

Aku yang ingin kamu,
Aku yang mencium senyummu
Aku yang menyeka air matamu

Aku........

Yang.........

Rindu......................

Sunday, July 14, 2013

Lagi Sendiri

Mengenalimu masa lalu.
Berkenalan kembali denganmu masa depan.
pernahkah ada aku dalam doamu?
Nyanyian pagi saat mereka yang terbangun dan mulai bekerja.
Jika hujan datang pagi, ada aku yang menarik selimut semakin dalam.
Aku tak mau lagi sendiri, sedih.
Terlalu sering sendiri membuatku terlalu kuat melihat dunia.
ingin untuk diinginkan, ingin dilindungi, ingin dipeluk ketika dingin.
Aku tak mau lagi menangis sendiri.
terlalu sering air mata mengalir tanpa ada yang menyeka.
Aku yang terbiasa sendiri, berusaha keras memberimu ruang yang nyaman untuk kau tinggali.

Saturday, July 13, 2013

Berpaling

Berpaling.


Tak pernah ada dua cinta dalam satu raga.
Tak pernah ada alasan yang membenarkan.
Lebih menarik, lebih cantik, lebih indah, lebih segalanya.


Hanya ketika berpaling banyak yang berkorban.
Pernah ada tawa, pernah ada pengertian, pernah pula ada bahagia.
Sekejap berpaling, semuanya hilang. berganti rupa, air mata, kemudian sebal dan duka.

Sofa yang dulunya begitu nyaman, ada kita bergelung dalam hangat.
Kini hanya ada aku duduk di ujungnya
tak ada lagi kamu yang duduk di ujung lainnya.
Banyak kata sambar menyambar melukai kita, saat kamu berpaling.
Banyak hati menangis, saat kamu berpaling.

Pohon yang kita tanam megah, tercerabut sampai ke akarnya.
Pengkhianatan saat berpaling, melukai tidak hanya aku namun sebagian dunia.
Suara tawa yang terbagi, tidak lagi ada kita menghadapi dunia.

Pergilah, Pergi dan jangan kembali.


Friday, July 12, 2013

Hari Ini Selesai

Mulai besok saja,
Besok saat matahari lebih terang.
Besok, aku janji besok engga lagi.

Karena hari ini aku menangis
Hari ini aku mau duduk di pojok kamarku, mengiba dan meratapi hati ku.
Hari ini terakhir. Hari ini selesai.

Kemaren masih segar, kita terhubung dalam ingatan
Saat kaki melangkah menyusuri jalanan,
Keyakinan dalam hati bahwa tidak ada tujuan tetap sama seperti adanya tujuan.
Berdiri dengan gagah, tanpa senyum. Tatapan kosong.
Mati.

Dahaga

Sudah bosan sepertinya, ketika tak ada lagi kata yang terkirim dari sana.
Seharusnya memang dari kemarin kita terpisah, sebelum kering sebelum hujan datang, diantaranya saja.
Mengantuk kemudian tertidur, banyak yang ingin ditanyakan namun terlewat.
Hari seperti apa yang kamu jalani?
Siapa saja yang kamu kenali malam ini?
Apa mereka ada yang menyapa mu?
Kemudian di pagi hari, saat mengecek si layar dingin. Tak ada kata hangat disana, tak ada misscall apapun. Selesai sudah.
Aku yang kelaparan, hanya bisa mengais-ngais sisa harapan. Rasa manis itu sudah hilang, tak terasa sama sekali di bibir. Rasamu yang hilang tak terasa lagi.
Berjalan-jalan, Aku hanya mendengar sayup-sayup suara di sekeliling. Dahaga.

Thursday, July 11, 2013

Sejak Kapan Ada Orang Lain?

Kesepian
Keadaan ku saat ini, sepi. Hanya ada aku lagi lagi lagi dan lagi sepi.
Sepertinya sepi selalu datang ketika kamu pergi, dia menemaniku dan meninggalkanku saat kamu kembali. Cari orang lain saja bilangmu, Saat itu juga sepi datang menyapaku.

Cari orang lain saja bilangmu, aku tertawa. Memangnya pernah ada orang lain sejak kita menginjakkan kaki disini. Dunia ini diawali oleh kita, maka ketika cari orang lain saja bilangmu. Aku tertawa dengan sepi. Sejak kapan ada orang lain?

Sama seperti sofa, kenyamanan dunia dengan adanya kamu. Perlu kah mencari orang lain, Bersamamu bukan lah kesempurnaan yang ku dapatkan, namun ketika ada tawa dan pelukan maka yang lain tak penting buatku. Namun kamu tak pernah pahami itu. Ada dunia lain yang ingin kamu singgahi, ada orang lain yang kamu temui.

Sejak kapan ada orang lain?
Disini hanya ada kita, disini hanya ada aku dan kamu. Khayalan dan halusinasi mulai mengganggu. Aku imajinasi dari sepi yang kamu rasakan. Aku telah berubah menjadi mimpi burukmu hingga tidur adalah hal terakhir yang kamu lakukan hari ini. Saking takutnya kamu menemuiku.

Sejak kapan ada orang lain?
Ada sekat-sekat yang membentengi kita dari matahari. Sekat-sekat yang tiap hari kamu perbaiki namun kian tipis. Matahari jahat, itu selalu bilangmu. Aku melihatmu setiap harinya, disampingmu meski kadang kamu lupa menyapaku.

Sejak kapan ada orang lain?

Wednesday, June 19, 2013

Menulis Singlelogic


Dalam bukunya, Writing As A Way Of Healing, Louise Desalvo mengutip puluhan fakta saintifik bahwa menulis pengalaman buruk bisa memulihkan keremukan luka hati, menyembuhkan luka-luka fisik, bahkan meningkatkan kekebalan dan kesehatan tubuh.
 “When we tell our stories and describe our feelings and integrate them into our sense of self, we no longer must actively work at inhibition. This alleviates the stress of holding back our stories and repressing or hiding our emotions, and so our health improves,” katanya. 

aku salah satu yang menulis, meski kadang banyak tulisan itu tak terbaca. Banyak tulisan itu terhapus. 
Banyak tulisan itu tak bermakna.

Tapi seperti yang dikatan Louise, menulis memberikan penyembuhan. 
Aku memang terluka. Dan menulis membuatku tetap sadar akan keberadaanku disini. 
Memberi jawaban akan pertanyaan buat apa aku hidup dan makna apa yang ku cari.

Sunday, May 26, 2013

Can You Stay?

Ketika luka adalah teman paling setia.
Kamu yang menunggu tanpa suara, tertawa bersama luka
Kamu yang menyembunyikan rasa, menangisi bahagianya
Segalanya berjalan lambat.
Tanpa sadar kamu kan terbangun di pagi yg menua.
Segalanya berjalan lambat
Tanpa sadar kamu telah sampai di batas.
Tak bisa kembali, memilih untuk belok ke kiri atau kanan.
Tentukanlah.

Aku yang rindu kamu.
Aku yang tak ingin kamu pergi
Aku dan kali ini aku.

Sulitnya memintamu untuk tinggal
Sulitnya bagiku mendengar tidak.
Aku dan sendiriku

Aku yang terbiasa berjalan tanpa menoleh.
Aku yang terbiasa tak di tolak

Namun untuk membuatmu tinggal adalah ketakutan terbesarku.
Takut karna mungkin kamu tak ingin disisiku, hingga ku tak dapat meminta.
Aku yang belajar "Orang yg pergi pasti memang karna dia ingin pergi, sebesar apapun kita menahannya".

Namun untuk membuatmu tinggal adalah  ketakutan terbesarku.                                
Takut karna bukan aku yang pantas membahagiakanmu, hingga tiap perhatian yang kamu berikan selalu ku abaikan.
Ku abaikan sambil tetap menyimpannya dalam hati.

Namun untuk membuatmu tinggal adalah ketakutan terbesarku.
Takut karna bukan aku yang kamu ingini untuk bersamamu.
Hingga tiap pertemuan akan menjadi yg terakhir bagiku.

Aku ingin membuat mu tinggal, Aku ingin menginginimu seperti kamu ingin.
                        
Selamat malam (lagi)
Apakah akan ada kita memimpikan tujuan?

Monday, May 20, 2013

Sedang Apa dan Dimana

Ping notifikasi bb gw nyala.
Jantung gw hampir copot ngeliat nama yg tercetak tebal disitu.
Penasaran gw buka bbm chatnya
"bisa bantuin gw ga?" tertulis disitu.
Gw pun ngetik
"bantu apa Ra?" send
"klo bisa ntar gw bantuin" send
"gw resign Dit" balasnya
"lo ada lowker ga?" lanjutnya.

Deg. This is serius
"Kok bisa? Lo dance apaan? Perform lo jelek" gw mencoba bercanda.
"kamper lo" balasnya.
"lo ada lowker ga?"
Gw tersenyum, masi Rana.
Klo lagi serius,  Rana susah banget di becandain. kebayang muka judesnya.
"ntar gw coba tanyain temen gw deh" balas gw bijak.
"yaudah, tengkyu" balasnya cepat.

Thats it. "Tengkyu" dan dia ga bakal follow up meskipun gw ga ngabarin dia masalah lowker itu lagi.
Rana cuman nginformasiin aja. Fyi only klo kata anak sekarang.

Gw pun meletakkan hape di meja. Menatap komputer. Dokumen yg musti gw audit masi banyak. Tapi permintaan Rana untuk lowongan kerja terlalu susah klo ga di turutin. Itu anak ngerjain gw lagi.
Setelah berbulan ga ada kabarnya, sekarang nge-bbm cuman buat kasi tau resign. Keterlaluan.

Masi segar di otak, Gw mudah mengiyakan apapun permintaan Rana. Dia ngajak ketemuan tiba-tiba gw iyain. Dia ngajak ke jogja tiba-tiba gw iyain, nemenin ke kondangan juga, beliin pembalut bahkan.

Cuma satu hal yg ga bisa gw iyain. Pikiran gw melayang meninggalkan meja.
Gw terlalu kenal Rana, dia ga bisa kasi apa yg gw bakal minta sama dia klo gw ngeiyain dia saat itu.
Gw terlalu kenal Rana karna yg apa yang Rana minta adalah apa yang gw mau, tapi gw terlalu kenal Rana.

Berulang kali gw kalang kabut klo Rana tiba-tiba ngilang, Rana bisa ga ngubungin gw berbulan-bulan dan kembali tanpa ada masalah. Dia bisa tiba-tiba datang cuman untuk kembali pergi.
Awalnya gw bingung.
Rana tau itu, dia selalu bilang "Gw lagi di kerjain Tuhan melalui lo, Dit" kemudian dia menepuk pundak gw dan kita tertawa.

"Gw ga bisa jadi temen lo lagi Dit" Suatu pagi Rana ngomong sama gw
"Gw suka sama lo dan mulai berharap"
Gw terdiam, perasaan Rana yg selama ini selalu misteri sekarang dibuka sendiri oleh dia.
sambil  tersenyum gw bilang "Rana you're my friend"

"jadi gw ditolak?" katanya.

"iya, lo gw tolak Ra" balas gw.

"yaudah" lanjutnya

"yaudah" jawab gw

Seperti itu saja dan kemudian Rana mengalihkan pembicaraan mengenai pekerjaannya.

Dalam hati gw merenung, Semudah itu dia bilang suka. Gw lebih mencintai Rana makanya gw menolak dia. Gw terlalu kenal Rana yang suka berubah-ubah, Pola pikirnya yang mengejutkan, tindakannya yang tidak tertebak.
Gw lebih sayang Rana makanya gw nolak dia, hanya "yaudah" pembicaraan itu berakhir dan berganti ke topik yang lain.
Rana ga bisa kasi apa yang gw akan minta setelahnya, kejelasan dan kepastian.
gw terlalu kenal lo Ra.

"Dit, udah kelar blom dokumennya?" seseorang menyadarkan gw dari lamunan.
"Iya pak, sebentar lagi" buru-buru gw memfokuskan pikiran ke pikiran gw untuk ngeberesin kerjaan gw.
Ada notifikasi di blackberry gw, Apa mungkin itu Rana?
gw buka notifikasinya

"Sayang, hari ini aku ga bisa ketemuan sama kamu yaa."

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Gw kangen Dit" gw menulis huruf demi huruf dengan ragu.
setelah berulang kali menarik nafas, sambil menggelengkan kepala gw hapus kalimat kangen itu dan menggantinya dengan
"Bisa bantuin gw ga?" send
tak berapa lama notifikasi di hape gw berbunyi,

"bantu apa Ra?"
"klo bisa ntar gw bantuin" lanjutnya.

"gw resign Dit"
"lo ada lowker ga?" tulis gw cepat.
"Kok bisa? Lo dance apaan? Perform lo jelek" balasnya
"kamper lo" sambil tersenyum gw mengirimkan pesan itu.
"lo ada lowker ga?"
"ntar gw coba tanyain temen gw deh" balasnya.
"yaudah, tengkyu" gw menyudahi perbincangan tsb.
dan gw pun menunggu dan berharap dia akan memulai pembicaraan yang lain.

"Emang ternyata ga ada balasan lain ya Ra" dalam hati gw berbisik

Judit masi saja bodoh.

Friday, May 17, 2013

Surga Terjauh

Apa yang ada di benak sebagian kita saat mendengar kata Pulau Papua? yang pertama adalah Jauh, kedua Hutan, ketiga Laut.

Papua  merupakan daratan paling timur Indonesia, selama ini saya hanya menikmati keindahannya dari jauh, layar televisi, video dan foto di internet. Kadang sesekali bertemu dengan orang yang merantau ke Jakarta dari Papua. Mereka bercerita tentang makanan, penduduk lokal, flora dan fauna serta keindahan alam yang sedianya sangat berbeda dengan hiruk pikuk Ibu Kota.

Kadang mendengar cerita orang perantau membuat darah berdesir, karena keindahannya hanya ada di angan-angan. Kadang jadinya pun malu, karna kita sesama orang Indonesia namun merasa asing, tak tersentuh, malu karena seringnya menjelajahi negeri orang daripada negri sendiri.

Pencetus Kemerdekaan Indonesia sangatlah hebat, mereka mempertahankan dan mempersatukan Indonesia dari Sabang sampai Marauke agar penduduknya saling menyapa, saling bertemu, saling memuji akan keindahan masing-masing alamnya. Dari Jauh namun terasa Dekat.

Satu yang menarik minat menjelajah Papua adalah Festival Danau Sentani, Festival yang pertama kali diadakan pada tahun 2008 ini, akan kembali diadakan pada tahun 2013 dari 19 - 23 Juni 2013. Festival tari-tarian yang hanya ada di papua dan nyaris hilang dengan tema One For All (Satu Untuk Semua). Tidak hanya tari, Festival Danau Sentani akan diramaikan juga dengan atraksi kebudayaan seperti seni ukir kulit kayu dari Kampung Assei dan berbagai lomba tradisional yang hanya ada di Papua.
Andai bisa benar-benar kaki terpijak tanahnya papua. Menghirup udaranya dan memotret alamnya dengan mata. Agar tidak sia-sia perdamaian yang digagas sang pendahulu kita. Memastikan bahwa tanah itu terjangkau.

Adira Faces Of Indonesia, menggapaikan mimpi beberapa diantara kita. Surga terjauh yang menjadi dekat oleh Adira.
Surga terjauh itu Indonesia

Note:
Artikel ini dibuat dan diikutsertakan dalam perlombaan Adira Jelajah Papua dengan referensi dari http://www.indonesia.travel/id/event/detail/624


Tuesday, May 14, 2013

onemoment #1

Pintu kereta terbuka.
Jam besar di stasiun  menunjuk angka 10, ku langkahkan kaki di peron sambil membawa tas dan menyampirkan tas laptopku di bahu.

"neng..neng.. pak.. bu.. bintaro, rawa lele bu.. ayo bu" bersahutan para tukang ojek memanggil entah siapa saja yang baru turun dari kereta.

Aku melengos, mau naik angkot aja deh pikirku. Ojek terlalu mewah bagiku malam ini.
Tadi abis nonton sama makan bikin aku ga punya tunai saat ini.
Akupun mencari mana angkotnya, kok ga ada yaa?
"sepertinya invasi para ojek nih, lewat jam 9 malam, para supir angkot sudah dilarang beroperasi.
Bagi-bagi rejeki sama tukang ojek"

Aku menarik nafas panjang, sebuah pemikiran bulat. Aku jalan kaki saja ke rumah.
itu pun klo tempat itu bisa disebut rumah lagi.

sambil berjalan, aku merogoh tas, tanganku mencari blackberry tuaku. sekilas melihat dan tanpa notifikasi apapun. Entahlah, kebiasaan mengecek bb itu seperti kebiasaan membuka pintu kulkas hanya untuk melihatnya kosong, tidak bisa ku lepaskan. Padahal aku tau tidak ada yang mencariku atau menanyakan apapun tentangku.

langkah kaki otomatis menjalani setapak demi setapak, tanpa perlu ku perintahkan kaki-kaki ini tau kemana melangkah, sehingga pikiranku bisa berfikir tentang yang lain.

"Kangen" alam bawah sadarku yang biasanya diam, pun berceloteh.
"kangen itu bisa bikin gila, apalagi klo ga tersampaikan" lanjutnya.
"emangnya boleh?" ucap ku berbisik bertanya
"loh, siapa yang bilang kangen ga boleh?"
"tapi dia ga mungkin kangen sama gw juga, kita cuman temen. kenapa sih lo bawelnya sekarang" bisikku memarahi alam bawah sadar yang mulai meneriakkan "kangen" seperti orang demo

"berisik deh, lo kan tau rasanya ditolak kenapa musti bawel sih. tiap kali gw ngikutin apa yang lo suruh bikin gw keliatan murahan tauk" kataku ke alam bawah sadarku.
Tersentak, alam bawah sadarku pun kembali diam.
Dia ingat rasanya, rasanya tidak diinginkan, ingat rasanya menahan rindu namun yang diingini tak mau mendekati.
Dia ingat rasanya menangis dalam diam, ingat rasanya senang tak terkira jika rindu itu terbayarkan lunas.
Dia ingat rasa sakitnya tertawa dan ketakutan saat yang diingini mengajaknya menjalani panggung yang rapuh.
Dia ingat. Aku Ingat.

"Eh, lewat rumah cucunya opa yuk" ajak alam bawah sadarku merubah objek pembicaraan.
Otomatis kami melangkah. "lampu depan rumahnya gelap yaa, Opa apa kabar yaa? udah lama kita ga jalan lewat sini" kami pun melewati rumah yg berpencahayaan temaram tsb.
"iya, udah jarang lewat sini sejak.. " aku terdiam.
"sejak itu kan" kata alam bawah sadarku, aku pun mengangguk.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

bewith

Saat manusia berusaha membuat sebuah kebetulan
berulang kali tergagalkan tanpa persetujuanNya

Entahlah
sebegitu memaksanya aku meminta mu bersamaku
maka semakin mudah dia menjauhkan dirimu

Begitu nyata begitu dekat, namun jauh tak tergapai
Begitu sering namun tak bertemu

Hati yang merindu, begitu banyak pertemuan tapi Kamu tetap membisu

Bisumu caraNya mengatakan "bukan untukmu"
Maha besar kuasanya yg mudah membolak-balikkan hati hambanya

Pertemuan ini caraNya mengatakan "kamu hambaku yg tak berdaya"
Maha Tinggi derajatNya, tak sedikitpun manusia mampu melampauinya

Sakitnya egoku adalah caraNya mengatakan "jumawamu harus kau singkirkan wahai hamba"
Maha lapang pengampunannya, hamba berdosa yg diberi kesempatan menebus dosa selagi bernafas.

Kemudian akan ada yang pergi, berganti rupa,
terdiam di sudut.

Dia punya caraNya sendiri.

onemoment

"Hati-Hati Jalur 1 dari selatan akan masuk kereta commuter line jurusan serpong, bagi para penumpangnya harap berhati-hati dan jaga barang bawaan anda"
Suara perempuan terdengar dari pengeras suara Stasiun Kereta.

"kereta gw dateng, gw balik yaa" dengan enggan aku berkata
"Iya, hati-hati. sana, buruan ntar ketinggalan. Ntar bbm klo udah sampe"
Dia menyalakan motornya seraya melihat ku yang berjalan menuju peron.
Tanpa lambaian tangan, hanya mata yang memandang kemudian dia pergi.

Dari kejauhan terdengar suara klakson kereta. datang dan berhenti.
Aku yang kemudian naik ke salah satu gerbong, memperhatikan sekeliling mencari space tak terisi agar bisa sejenak ku duduki. kemudian pintu kereta menutup, sekali lagi klakson kereta berbunyi, penanda kereta berangkat.

Perpisahan yang ga romantis, aku tersenyum.
Kenapa harus romantis?? aku mencubit imajinasiku
Emang ada hubungan apa sampe kami harus romantis-romantisan.

"Hi" seseorang menyapaku.

==================================================================


"Hati-Hati Jalur 1 dari selatan akan masuk kereta commuter line jurusan serpong, bagi para penumpangnya harap berhati-hati dan jaga barang bawaan anda"
Terdengar suara perempuan terdengar dari pengeras suara Stasiun Kereta.

"Akhirnya" dalam hatiku berucap lega.

"kereta gw dateng, gw balik yaa" sambil beranjak dia pamitan.
"Iya, hati-hati. sana, buruan ntar ketinggalan. Ntar bbm klo udah sampe" ucapku seraya menyalakan motor, bersiap. Aku mulai ngantuk.

Dari kejauhan terdengar suara klakson kereta. Aku pun memacu motorku.

Tak berapa lama aku sampai di rumah. Sambil mengambil gelas dan menuangkan air putih aku mengecek bbm. Belum ada notifikasi.
Aku menguap, seraya mengunci pintu dan mematikan lampu aku letakkan hape di meja kemudian menghempaskan diri ke kasur, terlelap.

Wednesday, May 1, 2013

29 April 2013

Tuhan Sayang sama Siti (re: Nenek)

Selamat telah kembali pulang ya Siti.
Seorang Wanita, Istri, Ibu dan Nenek untuk semua kerabat, handai taulan, Suami, Anak dan Cucunya.
Lahir di Gunung Sugih, 2 September 1927 dengan nama Emma Pandji Indra.
Kemudian pada umur 27 tahun menikah dengan Muhammad Firdaus, dan akhirnya dikenal sampai akhir hayatnya dengan Hj Emma Firdausy PI dengan panggilan sayang Umi (ibu) oleh anak-anaknya dan Siti (nenek) oleh para cucunya.

Siti menjadi Ibu untuk 10 orang anaknya
Nenek untuk 36 cucu dan
Uyut untuk 3 Cicit (makin bertambah)

Sepanjang hidup Siti menyebarkan ilmu dengan menjadi guru TK dan TPA, mengajari mengaji dan baca tulis alquran, kadang kala menjahit beberapa setelan baju untuk suami, anak dan siswa-siswinya.
Sempat tinggal di jakarta kemudian hijrah ke Medan, lalu menetap di Lampung sampai akhir hayatnya.

Meninggal di usia 83 Tahun, perjalanan yang tidak mudah namun Siti selalu mengajarkan agar semua yang kami lakukan harus dengan taqwa dan berserah. Berdoa pada Allah SWT, menegakkan solat 5 waktu.

Siti, kini Siti sudah berada di sisi terbaik Allah SWT.
Hidup yang siti jalani telah menjadi panutan oleh banyak orang.
Hanya kepada Allah SWT semuanya berpulang.
Semoga Surga menjadi pembalas dari semua kebaikan Siti, aaamiiin.


Bismillah, Doa kami mengantar beliau
Bismillah, Pemakaman Siti

Foto beliau bersama saya dan Mama, Saat ini beliau masi bisa diajak ngobrol

Sweat Moment



Foto terakhir ketika beliau (Siti) masih sehat

Monday, April 8, 2013

Meneguk Ikhlas

Pelajaran hidup selalu datang tak terduga.
Kadang datang dengan tawa.
Kadang datang bersama luka.

Singlelogic kali ini belajar, pelajaran tentang keikhlasan.
Keikhlasan terhadap apa yg telah terjadi dan apa yang sedang terjadi.

Ada diantara kita sedang sangat bahagia. Mendapatkan keinginan yg telah sering diminta 

Just let go when you cant change

Diantara kita ada yg sedang tersesat,
Namun setidaknya kita berjalan. Bukan hanya diam tak bergerak
Tersesat adalah jalan yang kamu lalui untuk menemukan apa yang menjadi tujuanmu

Galau itu seuniversal Cinta
Cuman banyak diantara kita yg menyimpannya sendiri
Klo cinta disebar galau dipendam

Aku ingin menemuimu di nyataku
Aku tak paham emoticonmu, 
Aku tak peduli mention mu
Aku maunya kamu NYATA!

TERJAMAH!

TERESAPI!

Aku iri pada generasi yg tak kenal twitter, bbm/sms/telpon/line.
Generasi yg menyimpan rasa dalam doa. Mengirim cinta lewat Tuhan.
Bukan sekarang tak begitu, tapi pernahkah kamu berdoa berisi rindu?
Menitipkan cinta pada Tuhan, karna cinta hanya untuk Tuhan? Pernah?

Menjadi yang bukan dipilihmu tetap bikin sedih
Tapi memaksamu untuk memilihku bukan keahlianku
Belajarlah untuk ikhlas
Klo memang dia memang ingin bersamamu pasti dia akan berikan waktunya

Melepaskan artinya memberi kesempatan yang lain untuk mengisi kekosongan itu
Seperti air dalam gelas. Akan bisa terisi jika gelasnya kosong

Tak akan pecah gelas yg terisi penuh air, hanya meluap tumpah ruah.
Sama seperti beberapa diantara kita. Terlalu penuh hingga meluap muak

Maka belajar juga untuk mulai mengurangi air dalam gelas
Cara agar air yg mengalir tak meluap namun tetap mengisi, Minum seteguk seteguk

Seteguk kekurangan yang dia miliki
Seteguk kesal yang kamu rasakan
Seteguk penantian yang membosankan
Seteguk bahagia saat bersua
Seteguk rindu yang menyapa
Seteguk demi seteguk agar air terus mengalir namun tak meluap
Seteguk demi seteguk

Dari tegukan demi tegukan menjadi aku 
Aku yang sekarang merupakan campuran tangan diantara kalian

Diam-diam ada yang menyambung kata demi kata,
perekatnya imajinasi. Semakin banyak kata semakin dia tertawa
Kadang percaya kadang terpana
kadang pula menganga
Meski banyak mengira-ngira siapa maksud dari kata kata


Belajarlah untuk ikhlas
Kenapa harus belajar terus?
Karna ikhlas adalah ilmu paling susah untuk dimiliki
Dengan belajar kita mencoba

Aku yang Siap Terluka


Aku hanya terluka saat ini,
Ketika rasa ternyata membawa ku terlalu tinggi ke langitmu
Kemudian mendorongku turun dengan paksa

Aku yang terluka.
Ketika mereka tertawa dengan deritaku.
Kebohongan demi kebohongan.
Sesuatu yang seharusnya sudah ku ketahui,
bahwa tiada cinta sebaik cintaMu.

Tiada cinta yang pantas untuk ku resapi selain apa yang dapat kuterima
Dan cinta itu tiada.

Aku yang menjalani ini sendiri.
Terlalu banyak racun yang sudah ku rasai.
Sehingga akan dapat ku kenang di saat senggangku.

Akan kujalani. Aku yang berjanji untuk tak kabur lagi 
Aku yang berjanji untuk menikmatinya, entah bahagia atau luka.
Akan kujalani. Aku yang siap terluka
Akan kujalani. Aku.

Aku tidak akan memintamu (lagi), Aku pernah yakin kamu lah akhir dari perjalanan ini. 


Tuhan,
Terima kasih atas semua yang telah engkau berikan setiap hari.

"Ucap syukur si pendosa"

Saturday, February 23, 2013

GOA BUNIAYU - Kecantikan Yang Tersembunyi dari Sukabumi

Sebagai tempat wisata, Goa merupakan salah satu yang belum populer, Penjelajahan Goa selama ini hanya dinikmati oleh mereka yang profesional.

Sebagai pemula, saya tidak pernah berfikir untuk menyusuri goa, hanya bisa ngeces klo di national geo ada liputan mengenai Goa dan keindahannya,
namun Awal februari 2013 kesempatan pun datang ke saya, ditawari seorang teman untuk menyusuri Goa Buniayu.
Goa Buniayu ini terletak di daerah Sukabumi, Jawa Barat
klo menurut orang lokal, Buniayu berasal dari kata Buni dan ayu yang berari kecantikan yang tersembunyi. Memang sangat menggambarkan.
Kawasan Wanawisata Buniayu ini terletak di kawasan seluas + 10 hektar dikelola oleh Perum Perhutani setempat.

Paket susur Goa yang ditawarkan beragam, kebetulan yang saya dan kawan-kawan ambil ada dua yaitu yang pertama Penelusuran goa umum atau goa horizontal dengan jarak tempuh sekitar 500 meter.
yang kedua adalah penelusuran goa minat khusus atau goa horizontal yang memakan waktu perjalanan + 5 jam.

Monday, February 18, 2013

Best Thing We (never) Had

Selamat malam kamu.
Surat ini adalah surat yang hanya bisa kukirim kan tanpa nama.
Puluhan surat lainnya hanya jadi draft bahkan masuk ke tong sampah dan bisa saja sudah dibaca sama petugas yg memungutnya.
Aku kembali, kembali setelah kabur yang kesekian kali.
Seperti bumi, jika kita berjalan lurus maka tanpa sadar akan kembali ke tempat dimana semuanya berawal.

Sama seperti saat ini aku.
Kamu disana seperti saat ku pergi.
Kita berulang kali seperti itu.
Aku telah berulang kali dikerjain Tuhan.
Aku tau selama ku pergi kamu tak sendiri,
Aku tau bahkan ketika ku pergi kamu tak sekalipun memaksa untuk ku berhenti.

Aku yang kembali, namun kali ini ga akan kabur lagi. Capek juga yaa..
Aku yang kembali, namun kali ini ga akan kabur lagi
Karna ku tau jika ku pergi maka kamu ga akan disini lagi.

Aku tau kamu juga capek.
Entahlah, aku mungkin belum sampai di kata nyaman.
Menyenangkan untuk ngobrol berjam-jam dengan subjek konyol klo sama kamu.
Entahlah, aku mungkin belum sampai di kata nyaman.
Aku merasa perhatianmu seharusnya bukan untukku tapi serakahnya aku.

Yang ku tidak tau adalah kenapa kamu masih disini?
Yang aku tidak tau adalah kenapa aku kembali.
Kita tau masing-masing kita tak dapat termiliki.
Kita tau masing-masing kita sudah juga berulang kali mencari pengganti.

Ada kalimat yang kutemukan di timeline twitter ku malam itu,
Ada pasangan yg bolak-balik dipertemukan kembali oleh Semesta, yg saling jd kelemahan bagi masing2, tp hubungannya gak akan pernah berhasil.@ladyzwolf
Mungkin kah pasangan itu kita? Hubungan apa yang kita jalani?
Sudahlah.. Aku terlalu banyak berfikir..

Wednesday, January 30, 2013

ƪ(°͡▿▿▿°)͡ƪ

Psst, hanya kamu yang ga GR klo aku nulis tentang kamu.
Kamu yang pernah pergi, kemudian ku tarik kembali.
Aku tau kamu disana, Aku tau kamu.

Kamu memang terlalu jujur juga sama bodohnya
Ketika aku menutup mata maka kamu pergi
memaksa untuk aku mengatakan "jangan pergi"
kamu ingin dengar itu!

Aku merindukan tawa itu, membawa kita ke langit dan kemudian perlahan-lahan menurunkan hingga bumi
aaahhh... aku ga tau aku perlu apa.
aku ga ngerti, cuma mau kamu disini!

Aku ga bisa marah klo kamu menertawakan kesedihanku,
Harusnya aku marah, tapi anehnya aku ikut tertawa.
Kamu yang melihat dunia dengan sudut yang lain.
Kamu yang menertawakan dunia.
Kamu tertawa bersama dunia.
Duniaku.


Kamu harus ngerti tanpa aku ngomong,
Kamu harus paham tanpa aku menjelaskan,
kamu seharusnya tidak pergi ketika ku katakan pergi.

Aku yang tidak konsisten ini akan menarikmu,
memelukmu namun tak pernah bisa menjanjikanmu tawa jika bersamaku.
Aku yang pengecut ini tidak akan lagi melepasmu di dunia nyata juga mimpi.

dan kali ini Kamu harus tau.
Aku yang telah jatuh cinta untuk kesekian kalinya (padamu)

Aku Kamu (lagi)

Aku hanya belum berlari ke arah yang benar
Berjalan itu mudah, angkat satu kaki ke depan.
Menentukan arah itu susah.

Menanti, merupakan hal paling menyebalkan.

Mereka bilang aku tak mencari hubungan
Aku kesepian dan tak punya kawan
Aku ingin di peluk, aku dingin.

Kamu hanya memahami apa yang kamu mau pahami
Kamu disana berjalan
Aku disini mengkhayal.
Apa jadinya jika kamu menghampiriku?
Ketika kamu mendekat aku menjauh,
aku tak ingin menghadapi kenyataan yg biasanya berbeda dari harapku.
Bukan aku yang merangkai buatmu, hingga tiap kata ini bisa tersampaikan
Kesepian. Tuhan tak meninggalkanku sendiri
Kenyataan itu yang aku hadapi
Hanya mereka yang cukup keras kepala yang dapat mendekatiku
Tapi mereka tak cukup melihat ketika akhirnya ku buka hatiku. Tetap saja pergi

Bisa saja ada diantara kita, sehingga waktu akan menguji keyakinan
Bisa saja bersama kamu, hanya kamu belum cukup keras kepala untuk tetap mengetuk pintu

Aku menanti ditemani waktu, penyesalan diam-diam memperhatikan dari ujung sana.
Sedikit saja ku habiskan kesabaran maka dia akan berlari memasuki pikiranku

Setidaknya aku punya teman
Aku tidak akan memintamu (lagi)
Aku pernah yakin kamu lah akhir dari perjalanan ini

Mulai malam, petugas busway itu benar. Busnya lama.
Mulai malam dan aku sudah menunggu 1 jam,
Aku menunggu mu bertahun, busway ini belum apa-apa

Aku kembali menulis

5 menit

"Selamat ulang tahun yaa"
"yang keberapa?"
"oh, 25 tahun itu berarti tahun 1986 ya"
"1988, yaa.. Hmm.. bener juga, saya 1989, 24 tahun"

Percakapan yang terhenti, masing-masing kita bingung mau melanjutkan pembicaraan.
Kemudian kita terdiam sepanjang perjalanan itu,
Aku terdiam dan meratapi kebodohan, klo masalah angka selain duit aku memang suka bodoh.

Gimana dong Pria berbaju merah,,
aku ga tau objek pembicaraan apa yang akan kamu senangi, kamu hanya menjawab satu-satu dari tiap pertanyaan ku jika kita kebetulan bertemu.
tak pernah mendahului untuk ngajak ngobrol, hanya tersenyum hormat ketika kita bersua di lorong gedung itu. Hanya itu saja.

Ahh,, sejuta tips dan trik berkenalan yang ku baca tak juga menghilangkan kegugupan ku.
hingga akhirnya aku akan terdiam dan menikmati perjalanan 5 menit dengan sembunyi-sembunyi memandangmu, mengabadikan dirimu.

Aku suka mempermainkan pikiran ku sendiri, seolah-olah jatuh cinta pada mu.
menciptakan cerita tentang kamu dan aku, cerita yang ku karang saat malam menjelang untuk mengundang kantuk datang.

Kamu yang selalu berjalan di depanku terburu-buru.
Kamu yang tak pernah jadi nyata, Kamu yang tak pernah membuka suara pertama.
Untuk Kamu yang berulang tahun.

Tuesday, January 15, 2013

To be Now Here

Selangkah demi selangkah, dari 140 karakter ke 140 karakter selanjutnya
jatuh cinta yang bertahap, aku belum sampai di kata nyaman

Meski sebagian mereka berjalan tanpa arah, beda tujuan.

Aku belum sampai di kata nyaman
Bahagia ku lewati tapak demi tapak, yang tak menetap
cinta sesekali menyapa tersenyum kemudian lari menjauh
path photo
Aku belum sampai di kata nyaman,
meski demikian ada banyak hal yang kuikhlaskan untuk berjalan tanpa henti
Dunia yang sebentar sebentar tertawa
Dunia yang sebentar sebentar menangis

perjuangan untuk bersama waktu
bukan lagi berperang. bukan lagi marah
dunia realitas yang dijalani, memilih untuk tetap berjalan

Belajarlah untuk melepas, melepaskan semua.
karna pada akhirnya kita tak pernah memiliki seutuhnya.

Tuesday, January 8, 2013

No Need to Worry Dear

Satu per satu orang di halte ini pergi,
"Buswaynya lama"
Petugas itu dengan sabar mengatakannya kepada orang yang mau beli tiket.

Aku satu yang bertahan,
entahlah kenapa aku tak masalah menunggu datangnya bus.

Wajah-wajah penuh harap,
melihat ke kejauhan berharap sinar lampu di ujung adalah busnya.

Wajah-wajah yang kecewa,
ketika semakin dekat bukan itu yg mereka tunggu.

Wajah-wajah yang kelelahan, awal masuk ke halte senang
diterpa 1 jam menjadi kuyu

Wajah-wajah yang tak peduli, memperhatikan layar di tangan
sebagian besar pasti twitteran

Ada satu bus yang datang, penuh sesak, aku tak mau masuk,
meski aku harus menunggu 1 jam lagi, tak mengapa.
Aku mulai nyaman dengan penantianku.

Tak berapa lama bus lain datang,
kali ini tak terlalu sesak hingga aku bisa naik.


Aku berharap kemudian kecewa, diterpa waktu menambah kelelahanku.
Namun ketika ada yang datang aku tak ikut serta,
aku memilih untuk tinggal dan menanti selanjutnya.
Harapan meski kemudian ada yang di korbankan
Waktu yg ku korbankan demi pilihanku hingga aku bisa ikut pada keberangkatan selanjutnya

Menantimu pun begitu, bertahun berharap, di kecewakan bukan yang di ingini,
Lelah diterpa waktu lalu tak ada datang,
Memilih untuk tinggal ketika ada yg mengajak pergi
"Karna dia bukan kamu" ujar hatiku.
Aku masi berharap selanjutnya akan kamu, dan yakinlah ketika itu kamu

Aku akan ikut serta.