Sunday, April 26, 2009

Cermin yang tak pernah bercermin


Aku tak habis pikir.
Tiap kata yang terurai, hanya menyakiti eksistensinya.

Aku kembali bertanya.
Masih juga tak ku pahami jalan ceritanya.

Cermin itu aku perlu.
Agar ku tau dimana kurangku dan apa lebihku.
Tapi cukuplah sampai disitu.
Pilihan kembali di kuasaku.
Apa ku poles cacatku atau ku hias pusakaku.

Bagiku kau memang cermin.
Janganlah anggapku keras kepala.
Aku bukan tak perlu petuahmu.
Tapi jangan jadikanku seperti yg kau mau.

Cermin ya cermin.
Ku perlu dirimu untuk awasi tiap langkahku.
Karena aku tak pernah kan sempurna.

Ayo, kembalikan cermin ku.
Lama sudah aku tak bercermin.

Sent from my phone using trutap


Friday, April 3, 2009

pasangan tua

pasangan tua.
bertahun-tahun mereka bersama.
jalani hari demi hari hanya berdua.
mereka lahirkan dan besarkan anak dengan cinta.
lalu mereka biarkan anak pergi, jalani kisah berbeda.

pasangan tua jalani waktu bersama.
saling memapah dan berpegangan tangan.
penat dan lelah mereka bagi berdua.
kulit keriput dan hati tetap terpaut.

pasangan tua oh pasangan tua.
iri hati melihat mereka berdua.
mereka tlah saling pahami makna, hingga tak perlu kata terucap.

kemesraan pasangan tua.
lewati windu demi windu bersama.
pasangan tua kan saling memiliki.
hingga akhir hayat mereka bersisi.


this poet is dedicated to my grandparent, sidi dan siti firdausy..
semoga akupun kan dapat jalani waktu sampai nanti tua, seperti mereka..
Love you so..

Jujurlah Indonesia

tangan-tangan dekil menengadah.
dengan memelas mengharap sekeping logam.
tak dihiraukannya seakan tuli dengan bunyi klakson bersahutan.
derum mesin meraung membelah jalan.
asap kotor membumbung sesakkan dada.
yang ia harapkan hanya kepingan logam.
tuk jalani hari ini dengan perut kenyang.